Bab 179 : Ma‘rifah tentang maqām kekariban dan rahasia-rahasianya.
Bab 180 : Ma‘rifah tentang maqām rindu dan kerinduan serta rahasia-rahasianya.
Bab 181 : Ma‘rifah tentang maqām penghormatan kepada para syaikh dan menjaga hati mereka.
Bab 182 : Ma‘rifah tentang maqām audisi (samā‘) dan rahasia-rahasianya.
Bab 183 : Ma‘rifah tentang maqām meninggalkan audisi dan rahasia-rahasianya.
Bab 184 : Ma‘rifah tentang maqām karamah-karamah.
Bab 185 : Ma‘rifah tentang maqām meninggalkan karamah.
Bab 186 : Ma‘rifah tentang maqām keluarbiasaan.
Bab 187 : Ma‘rifah tentang maqām mukjizat dan bagaimana perbuatan mukjizat tersebut menjadi sebuah karamah bagi mereka yang memilikinya sebagai mukjizat karena adanya perbedaan aḥwāl.
Bab 188 : Ma‘rifah tentang maqām mimpi, yaitu visi-visi yang jelas (al-mubasysyirāt).
Bab 189 : Ma‘rifah tentang gambaran seorang salik.
Pasal Ketiga tentang Aḥwāl
Bab 190 : Ma‘rifah tentang musafir dan aḥwāl-nya
Bab 191 : Ma‘rifah tentang perjalanan dan jalan [spiritual].
Bab 192 : Ma‘rifah tentang ḥāl, rahasia-rahasianya dan orang-orangnya.
Bab 193 : Ma‘rifah tentang maqām dan rahasia-rahasianya.
Bab 194 : Ma‘rifah tentang tempat (makān) dan rahasia-rahasianya.
Bab 195 : Ma‘rifah tentang ungkapan/tindakan yang tak terkendali (syaṭḥ) dan rahasia-rahasianya.
Bab 196 : Ma‘rifah tentang kilatan-kilatan cahaya (ṭawāli‘) dan rahasia-rahasianya.
Bab 197 : Ma‘rifah tentang kepergian (żahāb) dan rahasia-rahasianya.
Bab 198 : Ma‘rifah tentang nafas dan rahasia-rahasianya.