Masih dalam proses penerjemahan
Bab 411 : Ma‘rifah tentang munāzalah “Lalu Kitab mendahuluinya maka ia pun masuk neraka” dari kehadiran “Hampir-hampir ia tidak masuk neraka.” Oleh sebab itu, takutlah kepada Kitab dan jangan takut kepada-Ku, karena Aku dan kalian berada di posisi yang sama dalam hal ini.
Bab 412 : Ma‘rifah tentang munāzalah “Barangsiapa untuk-Ku maka ia tidak akan menjadi hina dan tidak akan dipermalukan selamanya.”
Bab 413 : Ma‘rifah tentang munāzalah “Barangsiapa yang meminta kepada-Ku maka ia tidak akan keluar dari ketentuan-Ku, dan barangsiapa yang tidak meminta kepada-Ku maka ia pun juga tidak akan keluar dari ketentuan-Ku.”
Bab 414 : Ma‘rifah tentang munāzalah “Kami tidak akan terlihat kecuali melalui hijab.”
Bab 415 : Ma‘rifah tentang munāzalah “Siapa yang berdoa kepada-Ku maka ia telah memenuhi hak penghambaannya, dan siapa yang telah memenuhi hak dirinya maka ia telah memenuhi hak-Ku.”
Bab 416 : Ma‘rifah tentang munāzalah “mata hati”.
Bab 417 : Ma‘rifah tentang munāzalah mereka yang balasannya ada pada Allah Swt.
Bab 418 : Ma‘rifah tentang munāzalah “Ia yang tidak paham berarti tiada sesuatu pun yang sampai kepadanya.”
Bab 419 : Ma‘rifah tentang munāzalah sertifikat.
Bab 420 : Ma‘rifah tentang munāzalah pelepasan dari maqām-maqām.
Bab 421 : Ma‘rifah tentang munāzalah “Siapa yang mencari-Ku melalui dalil dan bukti, maka ia tidak akan sampai kepada-Ku selamanya, karena sesungguhnya tiada sesuatu pun yang serupa dengan-Ku.”
Bab 422 : Ma‘rifah tentang munāzalah “Siapa yang mengembalikan Perbuatan-Ku kepada-Ku maka ia telah memenuhi hak-Ku.”
Bab 423 : Ma‘rifah tentang munāzalah “Siapa yang cemburu kepada-Ku berarti ia tidak mengingat-Ku.”
Bab 424 : Ma‘rifah tentang munāzalah “Aku menyukaimu untuk tinggal bersama-Ku, tetapi engkau lebih suka kembali kepada keluargamu. Maka tunggulah hingga Aku puas denganmu, lalu kau boleh pergi dari-Ku.”
Bab 425 : Ma‘rifah tentang munāzalah “Siapa yang mencari ilmu, akan kupalingkan matanya dari-Ku.”
Bab 426 : Ma‘rifah tentang munāzalah rahasia tentang sabda Rasulullah Saw. tatkala dimintai keterangan tentang bagaimana beliau melihat Rabbnya. Beliau menjawab, “Cahaya bagaimana aku melihat-Nya.”
Bab 427 : Ma‘rifah tentang munāzalah “sedekat dua busur panah”
Bab 428 : Ma‘rifah tentang munāzalah analisis tentang dua “keakuan”.
Bab 429 : Ma‘rifah tentang munāzalah “Siapa yang merasa kecil karena Jalal-Ku maka Aku akan turun kepadanya, dan siapa yang merasa sombong terhadap-Ku maka Aku akan sombong terhadapnya.”
Bab 430 : Ma‘rifah tentang munāzalah “Jika Aku membuatmu bingung berarti Aku akan menyampaikanmu kepada-Ku.”
Bab 431 : Ma‘rifah tentang munāzalah “Siapa yang Kuhijabi maka Aku benar-benar telah menghijabinya.”
Bab 432 : Ma‘rifah tentang munāzalah “Aku tidak pernah berulang-ulang kembali kepada sesuatu kecuali kepadamu. Maka dari itu, kenalilah dirimu. Sungguh aneh bagaimana sesuatu tidak mengenali dirinya sendiri.”
Bab 433 : Ma‘rifah tentang munāzalah “Lihatlah, tajallī manakah yang menoneksiskanmu dan janganlah kau tanyakan hal itu pada-Ku. Lalu Kami berikan tajallī itu kepadamu, tetapi Aku tidak menemukan siapa pun yang mengambilnya.”
Bab 434 : Ma‘rifah tentang munāzalah “Ia tidak akan menghijabmu jika Aku menginginkannya, tetapi hingga saat ini Aku tidak menginginkannya, maka tetapkanlah [dirimu]!
Bab 435 : Ma‘rifah tentang munāzalah “Aku pernah berjanji kepada Diri-Ku, terkadang Aku menepatinya dan terkadang Aku tidak menepatinya, maka jangan merasa keberatan!”
Bab 436 : Ma‘rifah tentang munāzalah “Jika dirimu (kedudukanmu) di hadapan manusia sama seperti di hadapan-Ku, niscaya mereka tidak akan menyembah-Ku.”
Bab 437 : Ma‘rifah tentang munāzalah “Siapa yang mengetahui porsinya dari syari‘at-Ku berarti dia mengetahui porsinya dari-Ku. Sesungguhnya engkau bagi-Ku sama seperti Aku bagimu, satu level yang sama.”
Bab 438 : Ma‘rifah tentang munāzalah “Siapa yang membaca Kalam-Ku akan melihat awan-Ku yang di dalamnya terdapat pelita-pelita malaikatku yang turun kepadanya dan di dalam dirinya. Tatkala ia terdiam, awan itu akan pergi darinya dan Aku yang turun.”
Bab 439 : Ma‘rifah tentang munāzalah “Sedekat dua busur panah” yang kedua.
Bab 440 : Ma‘rifah tentang munāzalah “Akan menjadi kuat tiang penyangga mereka yang kuat qalbunya dengan musyāhadah kepada-Ku.”
Bab 441 : Ma‘rifah tentang munāzalah “Mata-mata fuad Para ‘Ārif hanya melihat kepada apa yang Aku punya, bukan kepada-Ku.”
Bab 442 : Ma‘rifah tentang munāzalah “Siapa yang melihat-Ku dan tahu kalau dia melihat-Ku berarti dia tidak melihat-Ku.”
Bab 443 : Ma‘rifah tentang munāzalah kewajiban kasyf irfani.
Bab 444 : Ma‘rifah tentang munāzalah “Siapa yang Kutuliskan baginya Kitab perjanjian yang murni, niscaya tak akan celaka.”
Bab 445 : Ma‘rifah tentang munāzalah “Apakah kau tahu tentang para wali-Ku yang Kuadabi dia dengan adab-Ku?”
Bab 446 : Ma‘rifah tentang munāzalah dalam susunan segala sesuatu yang terjadi di malam hari terdapat faedah-faedah kebaikan.
Bab 447 : Ma‘rifah tentang munāzalah “Siapa yang masuk ke dalam kehadiran penyucian maka ia berbicara mewakili-Ku.”
Bab 448 : Ma‘rifah tentang munāzalah “Mereka yang Ku-kasyf-kan baginya sesuatu dari apa yang Kupunya akan bingung dan tercengang, lalu bagaimana mungkin ia meminta untuk melihat-Ku.”
Bab 449 : Ma‘rifah tentang munāzalah “Bukan termasuk hamba-Ku mereka yang menghamba pada hamba-Ku.”
Bab 450 : Ma‘rifah tentang munāzalah “Siapa yang telah mengafirmasi manifestasi-Ku, maka ia menjadi dengan-Ku bukan dengan dirinya. Tetapi Maha Suci Diri-Ku! Ia menjadi dengan dirinya sendiri bukan dengan-Ku, inilah hakikat sebenarnya, dan ungkapan yang pertama hanyalah metafora.”
Bab 451 : Ma‘rifah tentang munāzalah “Dalam tempat-tempat keluar terdapat pengetahuan tentang tangga-tangga pendakian.”
Bab 452 : Ma‘rifah tentang munāzalah “Semua Kalam-Ku adalah nasehat untuk hamba-hamba-Ku jika mereka mau menerima nasehat.”
Bab 453 : Ma‘rifah tentang munāzalah “Kedermawanan-Ku adalah harta benda yang Kuberikan kepadamu, tetapi kedermawanan dari kedermawanan-Ku adalah apa yang Kuanugerahkan padamu berupa pemberian maafmu kepada saudaramu yang berbuat jahat kepadamu.”
Bab 454 : Ma‘rifah tentang munāzalah “Orang asing tak akan bisa bertahan bersama Kami dalam kehadiran Kami, karena sesungguhnya Sang Objek Pengetahuan hanya untuk mereka yang memiliki kedekatan.”
Bab 455 : Ma‘rifah tentang munāzalah “Mereka yang Kudatangi melalui sisi lahiriah-Ku selamanya tak akan bahagia. Sebaliknya, mereka yang Kudatangi melalui sisi batin-Ku, selamanya tak akan sengsara.”
Bab 456 : Ma‘rifah tentang munāzalah “Siapa yang bergerak tatkala mendengar Kalam-Ku berarti ia benar-benar telah mendengar.”
Bab 457 : Ma‘rifah tentang munāzalah taklif mutlak.
Bab 458 : Ma‘rifah tentang munāzalah pemahaman akan cahaya-cahaya [Wajah Allah].
Bab 459 : Ma‘rifah tentang munāzalah “Dan sesungguhnya mereka di sisi Kami benar-benar termasuk orang-orang pilihan yang paling baik” (QS. 38:47).
Bab 460 : Ma‘rifah tentang munāzalah Islam, Iman, Ihsan dan Ihsannya Ihsan.
Bab 461 : Ma‘rifah tentang munāzalah “Siapa yang Kuturunkan kepadanya hijab naungan rahmat dan penjagaan-Ku maka ia termasuk orang-orang pilihan-Ku, tiada seorang pun yang mengetahuinya dan dia tidak mengetahui siapa pun.”